SLIDE-1-PPK-ORMAWA-1024x768 PPK Ormawa KM PILAR Unhas Luncurkan Program “ALLOTANI” Dorong Diversifikasi Pangan di Desa Borikamase
sumber: dokumentasipribadi

Makassar, EBS FM Unhas — Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan pemuda tani di pedesaan, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) KM PILAR Universitas Hasanuddin meluncurkan program bertajuk “ALLOTANI: Aktualisasi Sanggar Tani dalam Mendorong Diversifikasi Pangan Berkelanjutan Berbasis Smart Agriculture” yang berlokasi di Desa Borikamase, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Senin (21/7).

Program ALLOTANI merupakan upaya strategis mahasiswa dalam membangkitkan kembali semangat bertani generasi muda melalui pembentukan dan penguatan Sanggar Tani Muda. Sanggar ini menjadi wadah edukasi, inovasi, dan kolaborasi antara mahasiswa, petani, dan pemangku kepentingan lokal dalam memajukan sektor pertanian yang lebih berdaya guna dan ramah lingkungan.

Melalui pendekatan smart agriculture, program ini mengintegrasikan teknologi pertanian presisi, seperti budidaya melon sistem hidroponik NFT berbasis IoT, penerapan irigasi tetes untuk tanaman sorgum, serta pengolahan pupuk organik (biochar dan bokashi) dari limbah pertanian. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, dan memperluas sumber pangan lokal yang bernilai ekonomi.

“Program ALLOTANI kami rancang tidak hanya untuk mengenalkan teknologi, tetapi juga untuk membangun kemandirian dan keberlanjutan melalui edukasi dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda desa,” ujar Fachrezi Haris, Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa KM PILAR Unhas 2025.

Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga meliputi edukasi berbudidaya, pendampingan kewirausahaan tani, serta penyusunan peta jalan pengembangan pertanian berkelanjutan di Desa Borikamase. Program ini juga menggandeng berbagai mitra strategis, seperti dosen pembimbing lapangan, penyuluh pertanian, dan tokoh masyarakat setempat. Pendekatan kolaboratif ini menjadi kekuatan utama dalam memastikan bahwa inovasi yang dibawa mahasiswa benar-benar relevan dengan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat Desa Borikamase.

Tak hanya fokus pada aspek teknis, ALLOTANI juga mengedepankan pendekatan sosial-kultural. Tim pelaksana secara aktif melibatkan kelompok perempuan dan pemuda dalam setiap sesi pelatihan, sehingga nilai-nilai gotong royong, inklusi, dan pemberdayaan menjadi bagian tak terpisahkan dari proses transformasi pertanian yang dilakukan.

Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat sebagai sebuah inisiatif positif yang memberikan harapan baru bagi kemajuan sektor pertanian di Desa Borikamase. Dukungan penuh diberikan oleh aparatur desa sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.

Kepala Desa Borikamase, Aswing, S.Pd.I., secara langsung mengungkapkan apresiasinya terhadap kehadiran mahasiswa yang tidak hanya membawa inovasi dan semangat muda, tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata terhadap pemberdayaan masyarakat.

Program ALLOTANI akan berlangsung secara bertahap selama lima bulan dengan target menjadikan Desa Borikamase sebagai pilot projectsmart farming di wilayah pedesaan Sulawesi Selatan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara kampus dan desa dalam pembangunan pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.