Editor Hervin Al Jumari
Makassar, EBS FM — UKM Teater Kampus Unhas telah mengadakan pementasan yang bertajuk SOPHIA. Pementasan ini diadakan di gedung Baruga A.P Pettarani Unhas, Minggu (25/08) pukul 14.00 WITA.
Acara ini ini dibuka dengan tari Paduppa, kemudian masuk pada acara inti yaitu pementasan 2 teater, Dalang dan Tongkat dan teater Pandora.
Teater Dalang dan Tongkat yang disutradarai oleh Bella menceritakan tentang obsesi yang dimiliki oleh seorang pembantu bernama Sita, pada majikannya yang bernama Likas, yang sudah memiliki pasangan bernama Arum. Teater ini juga menunjukkan penantian seorang laki laki pada kekasihnya, dengan pesan moral yakni manusia tidak perlu terlalu mencintai sesuatu yang bukan ditakdirkan untuknya
Teater kedua berjudul Pandora. Menceritakan tentang dinamika yang dihadapi oleh para perempuan menghadapi kerasnya dunia. Berbagai perspektif dari perempuan ditampilkan di pertunjukan ini. Pandora diibaratkan sesuatu yang diimpikan tetapi dalam proses mendapatkannya tidak pernah mendapatkan bahagia.
Menurut Sutradara sekaligus Penulis Naksah Naskah Pandora, Akhdan Abizar, mengatakan bahwa Pandora ini diangkat dari keluhan dan cerita dari kaum perempuan. Pertunjukan ini juga menyelipkan lintas media yang memunculkan beragam visual sebagai pendukung cerita.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi karya oleh semua aktor dan juga para penonton. Pada diskusi karya ini, Ketua UKM Teater Kampus Unhas, Adrian Saputra menyampaikan kebanggaannya pada anggota UKM Teater Kampus Unhas atas kesuksesan pementasan pada hari ini.
Dilanjutkan dengan Wakil Rektor 1, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D,. Sp.BM(K), mengatakan bahwa turut merasa bangga dengan karya yang ditampilkan, dan betapa dia selalu mengapresiasi pementasan UKM Teater Kampus Unhas selama 3 tahun belakangan.
“Setiap UKM memang harus membuka diri dan mengikutsertakan audience untuk ikut terlibat dalam setiap karya karyanya. Kami berharap banyak mahasiswa kita yang dapat menghasilkan karya seperti naskah drama, karya sastra, yang nanti kami usahakan akan dapat dikonversi setara dengan skripsi,” tambahnya.
Diskusi karya ini dihadiri pula oleh Hasmi selaku salah satu anggota senior dari UKM Teater Kampus Unhas yang merasa nostalgia dengan teater kampus unhas yang dimulai pada tahun 70 an dan kembali aktif pada tahun 80an.
“UKM Teater Kampus Unhas menjadi wadah bagi para mahasiswa yang memiliki hasrat untuk berteater. kerja teater itu adalah kerja aktivisme karena menampilkan apa yang ingin disampaikan melalui bercerita di atas panggung,” kata Hasmi.
Hasmi mengatakan pula tantangan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya dorongan generasi sekarang untuk bercerita, sehingga membuat teater konvensional mulai tergerus seiring bertambahnya zaman. Dia juga menjelaskan beberapa kekurangan yang masih ada dalam pertunjukan pada hari ini.
Hervin Al Jumari
Leave a Reply