Akademia Makassar, Himpunana Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Universitas Hasanuddin telah menyelenggarakan Kegiatan Politic Talkshow dengan mengangkat tema “Pro-Kontra Rencana Kampus sebagai Tempat Kampanye Pada Pemilu 2024” yang dirangkaikan dengan “HUT Himapol Ke-40” dengan puncak acara HIMAPOL DAY selasa, (7/3) malam.
Mengangkat tema “4 Dekade Bersama Himapol : Merajut Asa, Merangkai Kebersamaan di Tengah Keberagaman”. HIMAPOL FISIP Unhas bermaksud untuk menjalin silaturahmi antara anggota dan alumni Himapol FISIP Unhas. Sejalan dengan tema yang di angkat, perwakilan ketua departemen Ilmu Politik menyampaikan bahwa HIMAPOL harus bisa berkembang ditengah masyarakat dengan ilmunya.
“Relevansi intelektual , himapol diharapkan dapat terus berkembang secara intelektual, tidak menutup diri dari segala perdebatan. Sebuah organisasi bisa tetap hidup dan eksis dengan memiliki relevansi sosial. Setiap isu sosial memiliki unsur politik. Segala isu yang mengganggu masyarakat publik. Mahasiswa himapol diharapkan ada untuk memperjuangkannya kepada masyarakat”.
Adapun kegiatan Politic TalkShow yang diselenggarakan pada selasa, (28/2) di Aula Prof. Syukur Abdullah FISIP Unhas Lt.3 dengan menghadirkan pembicara yang luar biasa seperti Kepala KPU dan BAWASLU Sulsel dan dosen ilmu politik Prof. Muhammad Sp Msi.
Faisal Amir selaku kepala KPU mengatakan dalam kegiatan tersebut bahwa kampus memang seharusnya tidak menjadi tempat kampanye sesuai dengan atauran yag ada.
“Ada banyak alat kampanye mulai dari alat peraga dari baliho spanduk Hinga video Tron dan sekarang media sosial. Tapi hingga saat ini dalam konteks kampanye saya belum bisa dapat referensi bacaan terkait karena larangan kampanye pada undang-undang dasar (UU) no 7 THN 17 pasal 280 adalah salah satunya tempat pendidikan. Tidak ada alasan tempat pendidikan jadi tempat kampanye”.