Editor Hervin Al Jumari

Makassar, EBS FM — Indonesia dalam upayanya mendukung transisi energi, menggelar International Forum (ISF) 2024. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 5-6 September 2024, dengan salah satu agendanya yaitu program ekspor listrik ke Singapura.

Rencana ekspor ini telah dikonfirmasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin. Sejalan dengan langkah konkret Indonesia dalam mencapai target netralitas karbon pada tahun 2060, sesuai dengan komitmen dalam Paris Agreement.

Kesepakatan ini tidak hanya mencakup ekspor listrik, tetapi juga pengembangan infrastruktur energi terbarukan yang akan mendukung kedua negara dalam mencapai target energi hijau. Sebelum penandatanganan MoU terkait ekspor listrik, perusahaan Indonesia dan Singapura telah lebih dulu melakukan perjanjian. Dengan ini, Pemerintah Indonesia akan mengekspor listrik bersih rendah karbon sebesar 2 gigawatt ke Singapura, yang sebagian besar akan bersumber dari energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.

Pada tahun 2035, direncanakan akan ada penambahan kapasitas listrik sebesar 4 gigawatt, dengan target 50 persen dari kebutuhan tersebut diperkirakan akan dipenuhi oleh Indonesia. Langkah ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia, sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar proyek-proyek energi tersebut.

Nur Azizah Azzahra