Editor Hervin Al Jumari
Makassar, EBS FM—Himpunan Mahasiswa Sistem Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HMSP-FT UH) telah melaksanakan pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang diberi nama “Marine Care 2024”.
Kegiatan pun ini mengambil tema “Aplikasi Teknologi Pendingin Berbasis Solar Cell serta Inovasi Polybag Rumput Laut dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Dusun Borongkalukua Desa Boringmasunggu Kecamatan Maros Baru”. Sesuai tema yang diambil, lokasi pengabdian ini bertempat di Dusun Borongkalukua, Desa Boringmasunggu, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu-Minggu (27-28/04).
Marine Care sendiri merupakan kegiatan prakarsa Divisi Sosial Masyarakat HMSP FT-UH yang memandang perlunya kontribusi untuk membantu masyakat desa dengan memberikan inovasi terkait pembudidayaan rumput laut dan penerapan teknologi pendingin berbasis solar cell. Tentunya harapan dari kegiatan ini dapat membantu seta menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan Marine Care 2024 ini akan memberikan sosialisasi terkait penerapan teknologi pendingin berbasis solar cell.
Program desa binaan ini berlangsung selama dua hari yang mana pada hari pertama diadakan sosialiasi dan demonstrasi inovasi dari kegiatan Marine Cell. Kemudian dilanjutkan dengan medical check up bagi warga setempat. Selain itu, panitia Marine Cell pun tidak lupa memberikan penguatan literasi dan numerasi bagi anak-anak di dusun tersebut yang dilanjutkan dengan kegiatan seru lainnya seperti perlombaan balap kelereng dan tarik tambang.
Di hari kedua, barulah inti tujuan kegiatan ini dilaksanakan yaitu pemasangan inovasi polybag rumput laut dan pemberian plang desa binaan. Kegiatan ini berlangsung lancar dan diakhiri dengan penandatanganan MOU oleh kepala desa/yang mewakili.
Tentunya sebelum dilakukan program desa binaan ini, panitia telah observasi Dusun Borongkalukua, Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Didapati bahwa penghasilan masyarakat di desa tersebut bergantung pada hasil laut seperti rumput laut, tambak garam, dan ikan. Permasalahan berikutnya yang dialami oleh masyarakat terkait pembudidayaan rumput laut, di laut lepas yang masih menggunakan metode Long Line atau tali yang dibentangkan dengan panjang tertentu. Melalui motede tersebut, kualitas dan perkembangbiakan rumput laut yang dihasilkan kurang baik karena adanya pengaruh gelombang yang mengakibatkan terlepasnya rumput laut dari tali dan menjadi sumber makanan dari ikan. Selain dari permasalahan pembudidayaan rumput laut, permasalahan tangkapan ikan yang mudah mengalami kerusakan dan tidak segar untuk dipasarkan akibat proses pengawetan yang hanya menggunakan pendingin dari es yang jika bertahan lama mudah untuk. Maka dari itu diadakannya program kerja ini, guna menjawab permasalahan juga kendala tersebut.
Hervin Al Jumari
Leave a Reply