Sumber: dokumentasi pribadi sbs

Editor Hervin Al Jumari
Akademia Makassar—Jelang pemilu 2024 yang akan dilaksanakan (14/2) mendatang. Aktivis Mahasiswa Unhas gelar konferensi pers dan aksi bela demokrasi bersama Dosen dan Guru Besar di Gedung Ipteks Universitas Hasanuddin pada Senin, (12/2) pukul 14.00 Wita. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa mahasiswa yang terkonsolidasi akan demokrasi yang kian merosot. Mahasiswa tersebut menamai dirinya sebagai Jaringan Aktivis Mahasiswa Unhas. 

Dalam rangka merespon semakin merosotnya demokrasi bangsa dan perguruan tinggi hari ini oleh elit kuasa dan birokrasi kampus, aktivis Mahasiswa Unhas mengeluarkan 10 aspirasi atau tuntutan kepentingan kebenaran untuk Indonesia. 

“Kegiatan ini murni kesadaran intelektual mahasiswa. Namun, jika ke depannya ada pihak tertentu yang menyatakan bahwa ini merupakan hal yang timpang maka akan ditindaklanjuti segera,” tutur Firmansyah Demma saat diwawancarai.

Firman selaku penggagas aksi ini juga menyebut alasan mahasiswa yang tidak sempat hadir dalam kegiatan ini karena satu dan lain hal yang tidak dapat disebutkan. Namun, banyak atau sedikitnya itu bukanlah halangan untuk menyatakan aspirasi mahasiswa atas keresahan pernyataan demokrasi presiden Jokowi yang menyatakan bahwa presiden boleh memihak calon presiden periode 2024-2029.

Aksi yang digencarkan awalnya akan dilaksanakan di bundaran pintuk masuk rektorat setelah pintu 1 Unhas, tetapi karena satu dan lain hal yang terjadi maka berujung hanya melakukan konferensi pers dan berjalan tertib tanpa mengurangi seruan yang ingin disampaikan para aktivis mahasiswa tersebut.

Gita Lestari