Slide-1-Kurikulum-Cinta-1024x576 Kemenag Gagas Kurikulum Cinta sebagai Pendidikan Karakter Toleransi
sumber: kemenag.go.id

Makassar, EBS FM Unhas — Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, memperkenalkan konsep “Kurikulum Cinta” dalam acara Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Selasa (4/2).

Nasaruddin menjelaskan bahwa Kurikulum Cinta bertujuan membentuk generasi muda yang tumbuh dengan nilai cinta dan toleransi, bukan kebencian. Ia menekankan bahwa pengajaran berbasis cinta akan membantu anak muda menghargai keberagaman dengan lebih mendalam, bukan sekadar di permukaan.

“Kami ingin menciptakan anak-anak bangsa yang tidak dicekoki dengan kebencian, tetapi dengan cinta yang dapat menyatukan perbedaan,” ujarnya.

Menurutnya, toleransi sejati adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menjaga perdamaian. Nilai-nilai agama harus diajarkan dengan cara yang membangun saling menghormati, bukan menanamkan kebencian terhadap mereka yang berbeda keyakinan. Dengan pendekatan ini, generasi muda akan lebih sulit dipengaruhi oleh pihak yang ingin memecah belah bangsa.

Kurikulum Cinta diharapkan menjadi fondasi pendidikan karakter yang inklusif dan humanis, sekaligus solusi untuk mencegah radikalisme. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan siap menghadapi tantangan global dengan sikap penuh toleransi dan cinta.

Fadiah Nadhilah Irhad