Sumber: dokumentasi mahasiswa KKN Gel.111 Desa Tombolo Kab. Bantaeng

Akademia Makassar — Mahasiswa KKN Tematik Inovasi Teknologi Tepat Guna Universitas Hasanuddin Gel. 111 Desa Tombolo sukses menyelenggarakan tiga sosialisasi di antaranya sosialisasi pemilahan sampah, sosialisasi pembuatan lubang biopori, dan sosialisasi pembuatan pupuk kompos pada, Kamis (18/1) bertempat di Kantor Desa Tombolo, kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng.

Pemateri berjumlah 3 orang. Pertama, pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantaeng oleh Bapak Natsir Awing, S.Sos, M.Si., sebagai pemateri pemilahan sampah. Dalam sesi wawancara, beliau berharap aparat pemerintah desa bersama-sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melahirkan konsep pengolahan sampah serta pemanfaatan sampah ini ke depannya.

“Harapan kami yaitu agar masyarakat dan aparat pemerintah desa bekerja sama dengan kami untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sampah ini. Diharapkan juga agar aparat desa tidak segan dalam mengeluarkan anggaran untuk pengolahan sampah, utamanya penyediaan bank sampah,” ucap Kepala Dinas pada Kamis, (18/1).

Selanjutnya, pemateri kedua yaitu Ketua Kelompok Tani Desa Tombolo Bapak Andi Bakri sebagai pemateri pembuatan pupuk kompos. Beliau menjelaskan bahwa pembuatan pupuk kompos ini sederhana dan menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi dan dapat terurai seperti kotoran kuda, limbah sayur, kulit kakao, jerami, dedak, abu pembakaran, batang pisang dan gula merah. Pemanfaatan bahan organik tersebut membantu masyarakat dalam mengolah sampah-sampah organik yang kemudian menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman, tanah dan sebagainya.

Terakhir, pemateri dari Mahasiswa KKNT Desa Tombolo yaitu Nurul Munadia sebagai pemateri pembuatan lubang biopori. Ia menjelaskan, pembuatan lubang biopori ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik yang dibuang begitu saja oleh masyarakat sebagai nutrisi dalam tanah, pengurangan limbah rumah tangga dan memperbaiki struktur tanah.

Dengan adanya sosialisasi ini, Mahasiswa KKNT Desa Tombolo berharap masyarakat tidak lagi melakukan pembakaran sampah serta menjaga udara yang sudah asri di tempat ini. Selain itu, adanya kerja sama yang terjalin antara masyarakat, aparat pemerintah desa, dan juga dinas lingkungan hidup untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat sampah.