Editor Hervin Al Jumari
Makassar, EBS FM – Mahasiswa Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) UKM Keilmuan dan Penalatan Ilmiah (KPI) Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil mengadakan pelatihan perawatan padi apung di Desa Moncongloe, Kec, Moncolonge, Kab. Maros. Rabu, (7/8).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Moncongloe, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kec. Moncongloe, Koordinator POPT Kab. Maros, Direktur Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Tim Pokja Talenta dan Prestasi, Dosen Pendamping PPK Ormawa UKM KPI Unhas, Ketua Kelompok Tani serta Petani Desa Moncongloe yang lahannya terdampak genangan banjir hingga saat ini tergenang sepanjang tahun sejak adanya pembangunan perumahan yang masif sejak 2 tahun terakhir.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan perakitan padi apung program galung mawang yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam pelatihannya, anggota divisi project menjelaskan kepada petani bagaimana proses pemupukan pada budidaya padi apung yang dilanjutkan dengan demonstrasi proses pemupukannya. Kegiatan ini berlangsung secara interaktif antara tim PPK Ormawa dengan para petani Desa Moncongloe dalam proses demonstrasi yang dilaksanakan di lahan sawah yang tergenang tersebut.
Suhasman mengatakan bahwa penduduk semakin bertambah, lahan semakin menyempit karena butuh pengembangan pembangunan maka yang menjadi korban adalah lahan-lahan pertanian khususnya sawah maka penting bagi masyarakat untuk terus berinovasi agar lahan yang ada bagaimana pun kondisinya dapat terus dimanfaatkan.
“Galung Mawang atau padi apung merupakan salah satu inovasi yang dapat diimplementasikan dan ini merupakan proses belajar bersama, ” tambahnya
Kepala Desa Moncongloe, Ismail, S.M mengapresiasi tim PPK Ormawa UKM KPI Unhas 2024 atas inovasi yang dihadirkan karena sangat sesuai dengan kebutuhan petani Moncongloe saat ini. Mengingat sejak 2022 lahan pertanian Desa Moncongloe tidak dapat ditanami padi karena terdampak pembangunan perumahan yang menyebabkan lahan tergenang air di sepanjang tahun.
Koordinator POPT Kab. Maros, H. Zainuddin, S.P pada kegiatan ini menyampaikan informasi mengenai hama dan penyakit padi kepada para petani.
“Hama yang menyerang padi terdiri dari berbagai macam hama seperti belalang, ulat daun, dan penggerek batang serta ulat grayak, tutur Zainuddin.
Penyemprotan pestisida harus dilakukan sesuai dengan umur padi, penyemprotan ini tidak boleh berlebih maupun kekurangan. Ketika umur padi masih dalam proses pertumbuhan, yang berkembang itu bukan hama melainkan musuh alami yang merupakan temannya petani, sehingga jika dilakukan penyemprotan racun pada umur segini itu akan menyebabkan matinya musuh alami.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Moncongloe yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Ismail, SP, M.Si mengatakan bahwa Petani yang ada di Desa Moncongloe beruntung dengan hadirnya inovasi padi apung dalam program galung mawang ini karena program ini dapat menyelesaikan masalah pertanian yang ada di Desa Moncongloe.
Hervin Al Jumari
Leave a Reply