Akademia Makassar, Sejalan dengan perkembangan era globalisasi, seluruh mahasiswa harus siap bersaing
dengan mahasiswa Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia maupun di kawasan Asia Tenggara, Asia
dan bahkan dunia. Sehingga setiap Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat mengelola SDM mahasiswanya dengan baik. Melihat hal tersebut, Lembaga Debat Hukum dan Konstitusi Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin (LeDHaK FH-UH) melaksanakan kegiatan yaitu KONSTITUSIONALISASI TRADISI melalui aplikasi Zoom Meeting, Jumat-Sabtu (12-13/03)
Dengan mengangkat tema Olah Rasa, Olah Rasio, dan Olah Raga, Konstitusionalisasi Tradisi, diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang kepemimpinan, dan membantu dalam mengembangkan kemampuan atau soft skill, serta menumbuhkan jiwa solidariras, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ke
depannya.
Ketua Panitia, Muh Ivan Cahyadi, menjelaskan kegiatan juga merupakan tahap kedua dari proses penerimaan anggota baru LeDHak
” Iya, kegiatan ini adalah salah satu tahap rekrutmen penerimaan anggota baru Lembaga debat hukum dan konstitusi tahap kedua yaitu Konstitusionalisasi Tradisi dan kalau dilihat dari Esensi dari Kontra ini adalah Olah Rasa, Olah Rasio dan Olah Raga walaupun Tahun ini kita Laksanakan secara online tapi kami dari Panitia Berusaha mengimplementasikan hal tersebut agar dirasakan setiap peserta. Makanya kita menghadirkan agenda seperti senam online, makan bareng hingga agenda praktik berdebat agar peserta dapat berpikir secara kritis dalam melihat suatu permasalahan negeri ini maka dari itu kami menghadirkan praktik berdebat,” ujar Ivan.
Lebih lanjut, mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan 2019 ini, mengatakan bahwa panitia sangat berharap agar peserta yang mengikuti kontra dan meraih prestasi.
“Kami dari panitia berharap semua Peserta yang mengikuti Kontra dapat meraih prestasi sepuasnya di dalam lembaga ini nantinya seperti turut dalam lomba debat, ACD, dan CMCC dan yang lainnya guna memberikan Kebanggaan bukan hanya buat lembaga tapi terutama almamater kita Tercinta Universitas Hasanuddin,” tutupnya.
(ebsfmunhas/fur)