Akademia Makassar, Sutera alam yang berasal dari ulat Sutera, merupakan salah satu dari banyaknya subsektor Agro industri yang memiliki potensi untuk dikelola dan dikembangkan. Dengan berbagai keunggulannya, sutera alam ini diyakini mampu menunjang perekonomian masyarakat lokal, karena bahan bakunya yang berasal dari sumber daya alam lokal.

Kabupaten Soppeng adalah salah satu pusat pengembangan sutera di Sulawesi Selatan. Beberapa Kecamatan cukup terkenal dengan produksi dan kualitas suteranya. Namun, yang paling terkenal ialah di Desa Donri-Donri tepatnya di kampung Wanua Toa, yang sampai saat ini masih menjadikan budidaya ulat sutera untuk produksi sutera sebagai mata pencaharian utama maupun sampingan. Akan tetapi, belakangan minat masyarakat terhadap industri sutera semakin menurun diikuti oleh beralihnya masyarakat ke sektor pertanian.

Melihat hal ini, Unit Kegiatan Mahasiswa Belantara Kreatif Sylva Indonesia (PC) Universitas Hasanuddin, telah menyelenggarakan pementasan karya seni pada Sabtu, (18/9) yang mengusung tema “Tapaktilas Sutera Di Wanua Toa” dan dengan nama pementasan bertajuk “Singkerru Pa’dennuang”. Kegiatan ini di laksanakan di Gedung Sidrap Center Jl. Perintis Kemerdekaan (BTN Putri Kencana sari Tamalanrea Indah). Dihadiri oleh tamu undangan dan pastinya warga dan Alumni dari UKM Belantara Kreatif Sylva Indonesia (PC) Unhas.

Dalam pementasan ini, terdapat empat item yang ditampilkan dalam pementasan, yakni seni Teater, seni sastra, seni tari kontemporer dan juga seni musik. Fitri Damayanti selaku ketua panitia mengatakan, bahwa keempat item pementasan merupakan gambaran situasi industri Sutera di Kabupaten Soppeng dan berharap pesan dari setiap penampilan bisa tersampaikan dengan baik. Dan tentunya, Harapan dari UKM Belantara Kreatif Sylva Indonesia (PC) Universitas Hasanuddin, melalui pementasan ini, diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada Masyarakat atas pentingnya menjaga industri Sutera agar tidak hilang eksistensinya.