Akademia Makassar—Himpunan Mahasiswa Antropologi (Human) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin sukses laksanakan opening ceremony Latihan Dasar Penelitian-Latihan Penelitian Mahasiswa Antropologi (LPM-LPMA) 2024 yang merupakan bagian rangkaian penelitian. Opening ceremony ini berlangsung di Aula FIS III 109 Fisip Universitas Hasanuddin, Senin (22/01).
Latihan Penelitian Mahasiswa Antropologi (LPMA) merupakan kegiatan turun lapangan untuk mengumpulkan data penelitian. Pada kegiatan ini, peserta akan mengaplikasikan materi-materi yang telah mereka terima selama kegiatan LDP.
Opening Ceremony ini dihadiri oleh Ketua Departemen Antropologi FISIP Unhas untuk memberi sambutan sekaligus membuka acara tersebut.
“Fokus penelitian ini sudah sangat menarik apalagi menghadapi Indonesia Emas, isu global tentang tambang itu menjadi hal yang menarik karena saya sendiri sudah terbiasa dengan konsultan tambang, listrik dan energi. Kemudian yang menjadi harapkan saya jangan sampai LDP-LPMA sekarang sama dengan dua puluh tahun lalu karena kegiatan ini dari eranya saya sudah ada, saya menjadi khawatir kalau tidak di-update dengan perkembangan metodologi dengan perkembangan praktisi lapangan dan bagaimana kita meneliti menjadi kegiatan formalitas kegiatan himpunan tapi kita sendiri tidak ada manfaat dari itu,” kata Dr. Tasrifin Tahara, M. Si dalam sambutannya.
Penelitian ini diusung oleh panitia dengan mengangkat tema “On Becoming Ethnographers: Living and Learning to the Fullest’’. Nantinya akan berfokus pada masyarakat sekitar tambang. LDP-LPMA 2024 akan diselenggarakan pada bulan Desember 2023 – Februari 2024 Selanjutnya, Latihan Dasar Penelitian (LDP) akan dilaksanakan secara luring (luar jaringan) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Sementara Latihan Penelitian Mahasiswa Antropologi (LPMA) akan dilaksanakan di Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Desa Tukamasea terletak di wilayah Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Desa Tukamasea terdiri dari lima dusun, yaitu dusun Amessangeng, Bontokappong, Bungaeja, Manarang dan Pajjaiang.
Harapan panitia nantinya anggota dapat menghasilkan karya berupa artikel ilmiah yang akan disatukan menjadi bunga rampai.
Leave a Reply