![IMG_6641 Tingkatkan Kesadaran Peduli Alam, Mahasiswa KKNT Desa Biangkeke Bantaeng Adakan Kemah Lingkungan](https://www.ebsfmunhas.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG_6641.jpeg)
Editor Hervin Al Jumari
EBS FM, Makassar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Desa Wisata Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses mengadakan program kerja Kemah Lingkungan dengan tema “Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Melalui Kegiatan Alam”. Pogram kerja ini dilaksanakan di Desa Biangkeke, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. Sabtu-Minggu, (27-28/7).
Tema yang diambil dilatarbelakangi karena kurangnya kesadaran pengunjung mengenai kebersihan lingkungan dan wisata Pantai Bombong memang banyak didatangi oleh anak SMA/ SMK . Mahasiswa KKNT Desa Biangkeke mengadakan kemah lingkungan ini dengan tujuan agar sasaran kegiatan (pelajar SMK/SMK) dapat sadar bahwa menjaga lingkungan sangatlah penting.
Kegiatan ini melibatkan 5 sekolah yang ada di Bantaeng yaitu SMKN 1 Bantaeng, SMKN 3 Bantaeng, SMKN 5 Bantaeng, dan SMK Darul Ulum Layoa serta SMK Darul Ulum Panaikang dengan total peserta sebanyak 27 orang. Dalam program kerja kemah lingkungan ini, Mahasiswa KKNTberkolaborasi dengan Sanggar Seni B-One Art dan Ikatan Budaya Butta’ Toa.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan pantai Bombong lebih bersih meskipun sampah di sini adalah sampah kiriman, tetapi kesadaran pengunjung sangat penting dalam menjaga kebersihan pantai, ” ujar Fadly salah satu warga setempat.
Di hari pertama dilakukan sosialisasi mengenai pemilahan sampah, workshop dan mural bersama serta malam api unggun. Dalam sosialisasi diharapkan dapat memberikan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak negatif sampah terhadap ekosistem, memahami pentingnya memisahkan sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya juga beracun untuk mempermudah proses pengelolaan sampah. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan lebih lanjut mengenai pengelolahan sampah sehingga dapat mengurangi jumlah sampah, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kenyamanan serta kesejahteraan umum.
Pada kegiatan workshop peserta diajarkan cara pengolaan sampah melalui ecobrick. Setelah itu, peserta melakukan mural bersama.
Rahmat Qadriyanto, seorang Muralis mengatakan bahwa mural itu tentang keadaan laut yang memiliki banyak sampah, hewan dan tumbuhan laut menjadi terancam keberadaannya. Dengan kesadaran bersama, kita bisa sedikit melakukan penyelamatan dan pembersihan sampah pantai.
“Mural ini bertujuan untuk kesadaran bersama terhadap dampak dari sampah plastik. Dengan melalui kreatif dan bakti sosial, kita bisa melakukan hal-hal yang sangat bermanfaat untuk keberlanjutan,” tambahnya.
Di hari kedua dilakukan senam pagi, games, lomba memunggut sampah, dan pembersihan pantai bombong bersama.
Hervin Al Jumari