IMG-20250718-WA0030-1024x768 Transformasi Desa Malangke Melalui Inovasi Program Kerja Mahasiswa KKN-T Unhas
sumber: dokumentasipribadi

Makassar, EBS FM Unhas — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menggelar seminar program kerja di Kantor Desa Malangke, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Selasa (15/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program KKN Tematik “Kebencanaan dan Ketahanan Pangan” Universitas Hasanuddin yang akan berlangsung selama 45 hari di Desa Malangke.

Seminar dihadiri oleh Kepala Desa Malangke, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta Dosen Pendamping KKN (DPK). Kegiatan ini diawali dengan sepatah kata dari Koordinator Desa, yaitu Muh. Dirga, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Malangke, Ibu Hj. Ratna, dan juga Dosen Pendamping KKN, Bapak Dr. Hasan Basri, S.KM.

Dalam sambutannya, Hj. Ratna, Kepala Desa Malangke mengungkapkan bahwa baru kali ini Desa Malangke menerima mahasiswa KKN dari Universitas Hasanuddin dan berharap programnya bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Enam tahun saya jadi kepala desa, baru kali ini terima mahasiswa KKN Unhas. Semoga programnya dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Dr. Hasan Basri, selaku DPK, menyatakan bahwa mahasiswa telah dibimbing dan siap menjalankan pengabdian di masyarakat.

“Mereka telah kami bimbing dan arahkan, jadi mereka sudah siap untuk mengabdi di Desa Malangke,” ujarnya.

Lima mahasiswa lintas fakultas dari Universitas Hasanuddin ditugaskan di Desa Malangke. Mereka adalah Muhammad Dirga Alfaridzi Sailellah dari Fakultas Pertanian, Arlon Julio Malaka dan Atika Nubla dari Fakultas Teknik, Putri Adila dari FISIP, serta Dopaline Sitanggang dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.

Dalam seminar, mahasiswa memaparkan delapan program kerja yang terdiri atas tiga program kelompok dan lima program individu. Program kelompok meliputi pemetaan infrastruktur desa, pembuatan kebun pangan minimalis, serta kegiatan lomba Hari Kemerdekaan. Sementara itu, program individu disusun berdasarkan hasil observasi dan kebutuhan warga desa.

Beberapa program kerja dirancang sesuai dengan tematik “Kebencanaan dan Ketahanan Pangan”, seperti kebun minimalis sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar menggunakan pekarangan sebagai kebun pangan untuk dikonsumsi. Program ini pun turut menjadi salah satu program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 12: Responsible Consumption and Production, dengan mendorong warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan rumah tangga.

Salah satu program individu menarik datang dari Arlon, mahasiswa Teknik Industri, yang menginisiasi pengolahan limbah pertanian menjadi briket bahan bakar alternatif.

“Karena saya tidak mau lihat limbah hasil tani yang menumpuk, itu bisa sebabkan banjir juga. Jadi limbah itu saya manfaatkan,” jelasnya.

Inisiatif ini turut mendukung SDG 7: Affordable and Clean Energy karena memanfaatkan limbah sekaligus mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Masyarakat menunjukkan antusiasme terhadap keberadaan mahasiswa, yang tampak dari kehadiran mereka dalam seminar dan saran-saran yang diberikan untuk program kerja mereka.